DEDE HIKMAT

Ranger Perisai Diri Purwakarta

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Agustus 2011

10 Bencana Paling Mengerikan di Bumi !


Bencana Ke-1, kekuatan alam membuat orang takjub dan segan, meskipun ilmu pengetahuan sudah bisa menjelaskan sejumlah besar gejala alam, namun, kita tetap tidak bisa mengendalikannya. Ilmuwan sudah mengurutkan 10 bencana bumi yang paling menakutkan bagi manusia sekaligus memperkirakan, diantaranya lubang hitam atau “bumi ditelan” sebagai kategori bencana mengerikan yang pertama.

Menurut laporan sebuah harian di Inggris, para ilmuwan memperkirakan bahwa bencana lubang hitam atau “bumi ditelan”, dan meskipun kejadian tersebut belum tentu akan terjadi dalam 70 tahun mendatang, namun tingkat ancamannya terhadap bumi dikategorikan sebagai tertinggi pertama. Laboratorium Brookhaven di New York pada 7 tahun silam telah membuat akselerator partikel yang terbesar, dengan mendekatkan ion emas pada benturan kecepatan cahaya dan menghasilkan material densitas tinggi. Fisikawan khawatir bahwa akselerator tersebut akan menciptakan material densitas tinggi seperti lubang hitam, menelan laboratorium atau bahkan menelan bumi.

Bencana ke-2 yang paling menakutkan adalah robot menguasai bumi, dan menganggap bahwa dalam 70 tahun peluang terjadinya sangat tinggi. Ilmuwan memprediksikan bahwa tidak lebih dalam setengah abad, robot akan mempunyai kemampuan berpikir seperti manusia, bahkan menggantikan manusia melakukan semua pekerjaan rumit, atau bahkan menguasai bumi.(Seperti di film ya)

Bencana ke-3 yang mengerikan adalah ujung belakang kromosom menjadi pendek. Ujung belakang kromosom hewan mempunyai suatu susunan pelindung yang disebut “telomeres”. Dan ilmuwan menyimpulkan bahwa panjang susunan pelindung telomeres akan semakin pendek, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan kromosom. Ketika menjadi pendek pada tahap tertentu, maka manusia akan mendapat serangan penyakit yang berhubungan dengan usia, misalnya penyakit kanker, demensia usia lanjut, penyakit jantung, stroke dan sebagainya. Tetapi, para ilmuwan memprediksikan, bahwa dalam 70 tahun peluang terjadinya gejala seperti ini tidak tinggi.

Bencana ke-4, perang nuklir menghancurkan peradaban, secara teoretis, perang nuklir akan memusnahkan peradaban manusia, namun, secara actual krisis sesungguhnya sudah lewat.

Bencana ke-5, ledakan dahsyat gunung berapi besar, ilmuwan memprediksikan, bahwa kira-kira setiap 50.000 tahun sekali akan terjadi ledakan dahsyat gunung berapi besar. Di bumi akan muncul selapisan tipis asam sulfat, merefleksi kembali cahaya matahari, dan dalam masa beberapa tahun ke depan, cahaya matahari akan melemah hingga hanya bersinar seperti cahaya bulan. Para ilmuwan memperkirakan, bahwa letusan dahsyat gunung berapi kemungkinan besar akan terjadi dalam 70 tahun ini.

Bencana ke-6, ilmuwan khawatir bahwa dalam 70 tahun ini iklim akan mengalami perubahan drastis, dan menurut mereka, akhir abad ke-21 ini, peningkatan gas rumah kaca diprediksi akan berlipat ganda, suhu rata-rata diseluruh dunia minimal akan naik hingga 2 ?C, dan mungkin akan mengubah sama sekali suhu di setiap daerah, sehingga mengakibatkan kekurangan makanan secara global.

Bencana ke-7, peluang bumi ditabrak batu meteor raksasa adalah setiap 1 juta tahun sekali. Tabrakan meteorit akan menimbulkan sejumlah besar debu, menutupi sinar matahari, dan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Namun, dampak ini sifatnya sementara, manusia tetap masih bisa hidup.

Bencana ke-8, sinar kosmik memancar kuat, setelah terjadi ledakan benda angkasa pada sistem galaksi, dan jika sinar kosmik termasuk sinar gamma memancarkan sinarnya ke bumi, dapat menyebabkan suhu menurun drastis, akibatnya muncul masa glestser.

Bencana ke-9, menurut para ilmuwan bahwa besar kemungkinan akan terjadi wabah dahsyat di bumi yang dihuni umat manusia ini dalam masa waktu 70 tahun, jika demikian, maka akan tak terhitung banyaknya orang kehilangan nyawa. Pada abad yang silam pernah 4 kali terjadi wabah, penyakit AIDS dan SARS juga telah merenggut jiwa yang tak terhitung banyaknya.

Bencana ke-10, ilmuwan yakin, bahwa saat ini di sejumlah besar tempat diseluruh dunia rata-rata mudah mendapat serangan teror. Banyak teroris yang dengan mudah bisa menciptakan sejumlah besar senjata pembunuh massal. Jika mereka menggunakan antraks atau virus cacar dan lain sebagainya, akibatnya akan tak terbayangkan.PERISAI DIRI

sembilan kota hiburan paling top di dunia


img



Liburan bisa diisi dengan bersantai di tepi pantai, atau memanjakan diri di hotel mewah. Tapi bila suasana hingar bingar, gemerlap lampu dan kemeriahan pesta yang Anda inginkan untuk liburan, maka tidak ada salahnya bila mencoba berkunjung ke salah satu kota hiburan ternama dunia.

Dikutip dari Virgin Vacations, sedikitnya ada sembilan kota hiburan paling top di dunia, yang bisa Anda jadikan destinasi bila ingin sedikit menghilangkan penat. Ini dia beberapa pilihannya.

1. Budapest, Hungaria
Kota terbesar di Hungaria ini dipadati banyak hotel mewah dan beberapa kasino, terutama di sepanjang Danube River. Budapest memiliki banyak klub modern yang bermunculan setiap tahunnya. Di klub-klub tersebut, menghadirkan sejumlah DJ terkenal dunia yang akan memutar musik-musik dance terbaik dari tengah malam hingga dini hari.

2. Athena, Yunani
Athena dikenal sebagai kota pusatnya pesta-pesta besar diadakan. Bagi wisatawan yang berkunjung ke sini dari Juni hingga September, akan berkesempatan mengikuti kemeriahan Athens Festival. Berbagai jenis musik, tarian dan seni teater akan dipertunjukkan dalam festival tahunan ini. Jangan lupakan juga hotel-hotel berbintang 4 dan 5 di sini. Sebagian besar hotel memiliki klub indoor dan outdoor, yang akan membuat Anda jatuh cinta dengan iklim Mediterania-nya.

3. Las Vegas, Nevada
Tidak ada kota yang bisa menandingi suasana pesta paling glamor di Las Vegas. Kota yang diberi julukan 'Sin City' ini termasuk kota hiburan terbesar di dunia. Dengan banyaknya kasino dan tempat hiburan, akan membuat para pencinta pesta betah berlama-lama di sini.

4. Barcelona, Spanyol
Barcelona merupakan salah satu kota paling terkenal di Eropa, dan menawarkan banyak kesenangan. Pantai-pantai indah dan kehidupan malam yang mengagumkan, membuat kota ini jadi destinasi wisata untuk menghilangkan penat. Berbagai jenis musik berkumpul di kota ini, dan selera musik antara daerah satu dengan daerah lainnya bisa berbeda.

5. Berlin, Jerman
Berlin, bisa dibilang rumahnya musik tekno dan klub-klub menarik. Kota ini memiliki acara tahunan Berlin Love Parade, sebuah pesta musim panas yang mampu menarik para wisatawan dari berbagai belahan dunia untuk datang ke sini. Menginginkan musik-musik dansa terbaik dan tempat berpesta di malam hari? Berlin lah tempatnya.

6. New York City
New York adalah salah satu kota paling terkenal di dunia. Gedung-gedung pencakar langit, landmark serta kehidupan malam yang dipenuhi klub menjadi daya tarik utama kota ini. Begitu menjejakkan kaki di sini, mungkin Anda akan mengerti kenapa New York dijuluki kota yang tidak pernah tidur.

7. Rio de Janeiro, Brazil
Salah satu yang membuat kota ini menarik, adalah pagelaran karnavalnya yang fantastis dan spektakuler. Setiap bulan Februari dan Maret, kota ini selalu memiliki agenda karnaval yang menarik mata para turis asing maupun domestik. Banyak sekali parade dan pesta, di mana orang-orang akan mengenakan busana terbaik, lengkap dengan topengnya.

8. Goa, India
Goa dikenal sebagai kota legendaris dengan berbagai festival dan beragam acara menarik. Salah satu area yang paling berkembang di India ini bisa menjadi destinasi tepat saat liburan. Berkunjunglah ke Goa saat musim dingin, Anda akan menemukan pesta Natal dan Tahun Baru paling meriah di kota ini.

9. Ibiza, Spanyol
Ibiza berlokasi di dekat Laut Mediterania. Bisa dibilang, Ibiza adalah kota hiburan nomor satu yang pernah ada. Lebih dari 30 tahun, kota ini menjadi pusat tujuan para pencinta pesta dari seluruh dunia. Di sinilah tempat berkumpulnya klub-klub ternama dan musik dance nomor satu.

Jumat, 26 Agustus 2011

TORNADO API

Fire whirl atau yang biasa disebut sebagai TORNADO API adalah sebuah fenomena yang dapat terjadi di daerah yang extrim kering atau panas dan hembusan angin yg kuat, yang menyebabkan terbakar nya hutan/perkebunan dan akhirnya meniup api sehingga membentuk pusaran vertikal seperti tornado, tetapi bedanya ini membara oleh api. Dan akan membakar semua yang dihadapannya. Tornado api dapat mencapai ukuran 10-50 meter vertikal. Dan kecepatannya dapat mencapai 160km/h

Fenomena alam ini merupakan perpaduan antara dua unsur yang sangat mematikan, tornado dan api. Ia bisa menggulung apa saja di hadapannya, sekaligus membakarnya hingga menjadi abu.



Pasalnya, temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai hingga 1000 derajat Celsius, cukup panas untuk membakar debu yang terhisap oleh tornado.




Tornado api terbentuk saat terjadinya kebakaran semak
di Santa Margarita, California, Mei 2002.
Foto: David McNew





Tornado Api terjadi ketika api dan suhu yang sangat panas
bertemu dengan pusaran angin.
Foto: Nancy Greifenhagen






Pusaran api terjadi pada saat kebakaran lahan
di California, Amerika Serikat, 15 November 2008.
Foto: David McNew





Tornado api terbentuk saat pembakaran gambut
di sebuah peternakan di Inggris tahun 2008.
Foto: Simon Gray





Tornado Api terjadi di lereng gunung berapi Mauna Kea.
Tornado itu terjadi saat terbakarnya 566 hektar semak belukar
karena cuaca yang sangat panas.
Foto: Hawaii DLNR






Tornado api terbentuk pada saat kebakaran hutan
di Taman Nasional Los Padres, California tahun 2006.
Foto: L.A. Daily News

Awal tahun 2011 tampaknya berita tentang “perubahan zodiak” menjadi perhatian banyak orang.  Yang menjadi pusat perhatian adalah bagian “perubahan zodiak” yang terkait tanggal kelahiran atau yang terkait ramal-meramal nasib ala astrologi.


Lantas bagaimana dengan astronomi? Perubahan zodiak yang katanya menjadi kejutan di awal 2011 ini bukanlah merupakan sebuah kejutan. Berita tersebut sudah berulang kali muncul dengan isu keberadaan Ophiuchus sebagai “zodiak ke-13”, dan yang kemudian menjadi perbincangan hangat apakah “zodiak” seseorang berubah atau tidak. Dan para astronom pun dipertanyakan pendapatnya mengapa bisa terjadi perubahan zodiak dan apa kaitannya dengan zodiak astrologi yang dikenal selama ini.


Pada kenyataannya tidak ada hubungannya antara “perubahan” itu dengan astrologi dan ramal meramal. Tapi untuk itu mari sejenak kita coba mengenal apa itu zodiak.


Apakah zodiak berubah? Yuk, simak sejenak tentang zodiak ala astronomi.



Sejarah Zodiak


Zodiak berasal dari bahasa Yunani zoidiakos yang artinya tanda hewan kecil. Dalam bahasa latin kata ini menjadi zodiacus. Zodiak sendiri diartikan sebagai area rasi bintang yang tampak dari bumi dilintasi oleh matahari setiap tahunnya.



Zodiak klasik yang dibagi menjadi 12 rasi.


Di masa lalu, para pengamat langit seringkali membuat garis imajiner antara bintang-bintang yang kemudian membentuk sebuat rasi bintang yang memiliki gambaran tertentu misalnya singa untuk rasi Leo. Nah, mereka tidak hanya mengelompokkan bintang-bintang menjadi satu rasi tapi juga membagi ekliptika (area yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya) menjadi 12 area dengan besaran yang sama yakni 30 derajat.


Kedua belas area itu kemudian diisi masing-masing oleh satu rasi bintang yang kemudian dikenal sebagai Konstelasi Zodiak.  Jika Matahari bergerak dengan kecepatan yang sama maka ia akan memasuki rasi yang baru setiap 30 hari sehingga bisa dikatakan Matahari akan berada di setiap rasi selama 30 hari atau satu konstelasi untuk 1 bulan dimulai dengan posisi Matahari di Vernal Equinox, yang pada masa itu merupakan saat Matahari berada di rasi Aries.  Ke-12 rasi itu adalah : Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces


Pembagian area ini mempermudah pekerjaan para pengamat langit untuk mencatat posisi Matahari, Bulan dan planet  dengan adanya titik acuan yakni bintang-bintang. Dan sistem ini menjadi sistem koordinat langit pertama yang dibuat dan kemudian berkembang menjadi sistem koordinat yang kita kenal saat ini (sistem koordinat equatorial).


Pembagian ini pertama kali  dibuat oleh bangsa Babilonia pada masa awal / pertengahan milenium pertama sebelum Masehi (626 SM – 539 SM). Zodiak tersebut juga berasal dari modifikasi katalog MUL.APIN yang berisikan 200 pengamatan astronomi termasuk di dalamnya pengukuran yang terkait beberapa konstelasi. Sistem katalog MUL.APIN ini diyakini dibuat dikisaran tahun 1370 SM namun ada juga sumber yang menyebutkan pada circa 1830 SM.



Katalog bintang Babilonia ini kemudian masuk dalam astronomi Yunani di abad ke-4 SM dan kemudian digunakan oleh bangsa Roma. Penggambaran zodiak ini kemudian muncul dalam Al Magest Star Catalogue (130 – 170 AD) yang disusun oleh Ptolomy dari Alexandria dalam menggambarkan teori geosentrisnya.


Konstelasi Modern

Dalam perkembangan astronomi, di awal abad ke-20 para astronom melihat perlu adanya sebuah ketetapan dan batasan dari konstelasi yang resmi untuk digunakan oleh para astronom di seluruh dunia, mengingat penafsiran akan konstelasi itu berbeda dari tiap negara maupun tiap budaya yang ada di dunia. Alasan lainnya adalah untuk mempermudah penamaan bintang variabel baru yang tidak bersinar dengan kecerlangan yang tetap. Bintang seperti ini dinamakan berdasarkan rasi tempat ia berada. Karena itu penting untuk memiliki satu konstelasi yang disetujui oleh semua pihak.


Zodiak dalam astronomi yang ditetapkan oleh IAU. Kredit : astronomy.swin.edu


Tahun 1930, IAU membagi langit berdasarkan 88 konstelasi modern yang dikenal hingga kini. Dalam pembagian itu, IAU juga meresmikan batas-batas setiap konstelasi untuk menghindari adanya sengketa wilayah antara satu rasi dengan rasi lainnya.



Cincin Zodiak berdasarkan pembatasan dari IAU. kredit : google image


Dari ke-88 konstelasi tersebut 48 konstelasi diantaranya dicatat pada buku ke-7 dan ke-8 Claudius Ptolemy yakni Al Magest, meskipun asal muasal rasi-rasi tersebut masih belum diketahui dengan pasti. Diyakini penggambaran yang dibuat Ptolemy dipengaruhi oleh pekerjaan Eudoxus dari Knidos pada kisaran 350 SM.



Di antara abad ke-16 dan 17 Masehi, astronom Eropa dan kartografer langit menambahkan lagi konstelasi baru pada 48 konstelasi yang sudah dibuat Ptolemy sebelumnya. Konstelasi baru ini merupakan “temuan baru” yang dibuat oleh orang-orang eropa yang menjelajah bumi belahan selatan.


Johann Bayer pada abad ke-16 dalam atlas bintang, Uranometria menambahkan 12 konstelasi yang ia kumpulkan dari berbagai sumber. Di tahun 1624, Jacob Bartsch menambahkan 3 konstelasi kemudian di akhir abad ke-17 Johannes Hevelius menambahkan 7 konstelasi Baru dan pada akhirnya di circa 1750, Nicolas Louis de Lacaille menemukan 14 konstelasi di belahan langit selatan.


Ophiuchus dalam Konstelasi Modern


Rasi Ophiuchus, si pembawa ular. kredit : Urania's Mirror 1825


Dalam pemetaan konstelasi modern tersebut, istilah zodiak masih tetap digunakan untuk rasi bintang yang berada di ekliptika. Yang sedikit berbeda, setelah IAU melakukan pembatasan wilayah setiap rasi, maka setiap rasi ternyata tidak menghuni luas wilayah yang sama. Dan ini yang terjadi dengan wilayah setiap rasi di zodiak.


Jika dahulu bangsa Babilonia mempermudah pembagian dengan membagi masing-masing wilayah menjadi 30 derajat maka hasil bagi wilayah berdasarkan “keberadaan setiap rasi bintang di zodiak” menunjukkan kalau luas wilayahnya tidaklah sama untuk setiap konstelasi. Dengan demikian rasi yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya itu meliputi 13 rasi yakni Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Ophiuchus, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.


Pada konstelasi modern inilah Ophiuchus kemudian muncul sebagai salah satu rasi dalam area yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya. Diketahui juga, keberadaan Matahari di rasi Ophiuchus ini 18,4 hari atau lebih lama dari keberadaan Matahari di Scorpio yang hanya 8,4 hari.  Rasi inilah yang kemudian digadang sebagai rasi ke-13. Apakah ini berarti Ophiuchus adalah rasi baru ?


Ophiuchus bukanlah “rasi baru” yang baru masuk dalam deretan konstelasi modern.



Rasi Ophiuchus sudah dikenal dalam pemetaan konstelasi sejak Yunani kuno dan digambarkan dalam konstelasi Ptolemy sebagai “Pemegang Ular” atau “The Serpent Bearer” di Al Magest Star Calogue. Konstelasi ini juga dipetakan dalam Farnese Globe, kopi atlas circa abad ke-2 SM.  Dalam Al Magest, Ptolemy juga mengidentifikasi rasi ini sebagai salah satu rasi yang dilintasi Matahari namun tidak diperhitungkan ke dalam zodiak.


Di masa lalu ketika tanda rasi ini dibuat dan dipetakan, ekliptika dibagi menjadi 12 area dengan batasan 30 derajat untuk masing-masing rasi di setiap 30 hari selama 1 tahun peredaran Matahari dari titik Aries dan kembali ke titik Aries (Vernal Equinox) di tahun berikutnya. Pada kenyataannya setiap rasi tidaklah memiliki luas area yang sama. Namun ini baru diketahui kemudian di tahun 1930 saat IAU menetapkan batas-batas wilayah rasi. Nah pada masa itu, diperkirakan Ophiuchus walau diketahui keberadaannya namun rasi ini bukanlah rasi yang cerlang dibanding Scorpius yang memang merupakan rasi yang terang dan mudah dikenali.


Tanggal Zodiak Berubah ?



Presesi sumbu rotasi Bumi. kredit : University of Hong Kong Dept of Physics


Bumi berotasi pada porosnya. Ketika berputar, sumbu rotasi Bumi akan berperilaku mirip gasing yang bergeser sedikit demi sedikit. Gerak perputaran sumbu rotasi Bumi ini memiliki periode 25765 tahun. Karena perubahan yang sangat lambat dalam hal orientasi dengan bintang, posisi Matahari di langit pada Vernal Equinox bergeser perlahan ke barat yang artinya juga bergeser dari penanggalan. Inilah yang disebut efek presesi equinox. Laju pergeseran itu 1 hari setiap 71 tahun.


Pada tahun 2011 ketika vernal equinox terjadi pada tanggal 21 Maret, posisi Matahari tampak berada di rasi Pisces di dekat perbatasan Aquarius. Berbeda dengan saat pertama kali konstelasi zodiak dipetakan pada kisaran tahun 1370 SM, pada masa itu vernal equinox terjadi ketika Matahari masih berada di rasi aries. Dan di tahun 10000 nanti, Matahari pada tanggal 21 Maret akan tampak berada di rasi Scorpius. Matahari akan kembali tampak berada di Aries dalam kisaran 23000 tahun lagi.


Presesi sumbu rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran waktu Matahari berada pada rasi tertentu.


Pergeseran Matahari di Rasi Bintang yang ia lalui dalam siklus tahunannya pada tanggal yang sama yakni 21 Maret untuk circa 2500 SM Matahari di Aries, circa 1370 SM Matahari masih di Aries dekat perbatasan Pisces, 2011 Matahari di Pisces dan thn 10000 Matahari tampak di Scorpius. Kredit : Stellarium


Zodiak dalam Astrologi

Nah, untuk kaitan dengan astrologi, acuan yang digunakan berbeda karena basis yang digunakan adalah tropical zodiak yang membagi langit menjadi 12 bagian yang dihuni masing-masing rasi. Tropic disini berasal dari bahasa Yunani yang artinya titik balik. Dan pada dasarnya mengacu pada titik ketika Matahari terbit dan terbenam dan tampak akan berbalik dan bergerak ke utara di Bumi belahan utara atau ke arah selatan di Bumi belahan selatan di sepanjang horison setelah Winter Solstice atau ke arah sebaliknya setelah Summer Solstice.



Para astrolog ini bukannya tidak tahu mengenai keberadaan rasi Ophuchus namun pemahaman mereka berbeda dari astronomi yang menggunakan basis data pengamatan sebagai acuan. Selain itu berdasarkan pemahaman mereka pergeseran Matahari akibat presesi equinox juga tidak relevan. Karena itu zodiak dalam astrologi tetap 12 dan rentang waktunya juga tidak berubah.


Yang pasti tidak pernah ada hubungan apapun antara rasi bintang dengan nasib seseorang. Tapi penampakan rasi bintang di langit pada waktu tertentu memang bisa terkait dengan pola kehidupan masyarakat baik dalam kehidupan agraris yang bercocok tanam maupun dalam kehidupan maritim.


Tabel Zodiak untuk Zodiak Astronomi dan Astrologi. Jangan mencampuradukan astronomi dan astrologi!







Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , ,

bintang api raksasa

Bintang yang kita lihat ternyata punya warna dan ukuran yang berbeda-beda. Foto yang ditampilkan dalam artikel ini merupakan foto salah satu bintang yang cukup terkenal. Ia adalah bintang raksasa merah Betelguese ( kalau dilafal dalam bahasa inggris jadi terdengar  “Beetle-Juice” atau jus kumbang).


Bintang Betelguese dan nebula yang mengelilinginya. Kredit : ESO


Bintang tersebut memang tampak kecil di foto, hanya sebuah lingkaran merah di tengah. Tapi sebenarnya Beteguese ini sangat besar. Jika Matahari digantikan oleh Betelguese di Tata Surya maka besarnya bintang ini akan mencapai planet Jupiter! Bayangkan … jadi kalau Betelguese ditempatkan sebagai Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars sudah ditelan dan Jupiterlah yang menjadi planet pertama.


Dulunya bintang Betelguese berukuran biasa saja seperti Matahari. Tapi ketika Betelguese bertambah tua, ia bertumbuh menjadi raksasa merah. Bintang itu jadi besar dan kesulitan untuk mempertahankan materi di lapisan terluarnya. Akibatnya lapisan materi ini tertiup ke angkasa dan membentuk awan gas dan debu yang cantik yang kita sebut nebula.  Pada foto, awan kabur yang berwarna merah, biru dan ungu yang mengelilingi sang bintang itulah yang merupakan nebula.


Karena nebula tidak seterang Betelguese, para astronom harus memblok sebagian cahaya bintang agar mereka dapat memotret nebula tersebut. Itulah sebabnya mengapa tampak piringan hitam di sekeliling bintang. Pada piringan itulah tempat dimana para astronom memblok atau menghalangi cahaya dari bintang terang untuk masuk ke teleskop sehingga nebula bisa dipotret.  Foto bintang Betelguese dipotret pada waktu yang berbeda baru kemudian digabungkan dengan foto nebula.



Foto yang diambil menunjukkan kalau nebula tidak merata di sekeliling Betelguese. Hal ini memberi informasi pada astronom kalau lapisan terluar bintang tertiup meninggalkan bintang pada waktu dan kecepatan berbeda. Dengan mempelajari foto tersebut, para astronom dapat mempelajari bagaimana bintang menciptakan terjadinya nebula.

Selasa, 23 Agustus 2011

PERISAI DIRI

Perisai Diri merupakan salah satu organisasi olahraga beladiri yang menjadi anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Perisai Diri menjadi salah satu dari sepuluh perguruan silat yang mendapat predikat Perguruan Historis karena mempunyai peran besar dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya IPSI.



Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.


Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera".









Daftar isi


[sembunyikan]




[sunting] Sejarah Perisai Diri


Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Pakoe Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo.


Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Pakoe Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, pada tahun 1930 setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur.



Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.


Beliau masih belum merasa puas untuk menambah ilmu silatnya. Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar silat pada Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan Pak Dirdjo masih belum merasa puas dengan apa yang telah beliau miliki. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini beliau belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu beliau juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh.


Tekadnya untuk menggabungkan dan mengolah berbagai ilmu yang dipelajarinya membuat beliau tidak bosan-bosan menimba ilmu. Berpindah guru baginya berarti mempelajari hal yang baru dan menambah ilmu yang dirasakannya kurang. Beliau yakin, bila segala sesuatu dikerjakan dengan baik dan didasari niat yang baik, maka Tuhan akan menuntun untuk mencapai cita-citanya. Beliau pun mulai meramu ilmu silat sendiri. Pak Dirdjo lalu menetap di Parakan, Banyumas, dan pada tahun 1936 membuka perguruan silat dengan nama Eko Kalbu, yang berarti satu hati.


Di tengah kesibukan melatih, beliau bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie (Shaolinshi), Yap Kie San namanya. Yap Kie San adalah salah seorang cucu murid Louw Djing Tie dari Hoo Tik Tjay. Menurut catatan sejarah, Louw Djing Tie merupakan seorang pendekar legendaris dalam dunia persilatan, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, dan salah satu tokoh utama pembawa beladiri kungfu dari Tiongkok ke Indonesia. Dalam dunia persilatan, Louw Djing Tie dijuluki sebagai Si Garuda Emas dari Siauw Liem Pay. Saat ini murid-murid penerus Louw Djing Tie di Indonesia mendirikan perguruan kungfu Garuda Emas.


Pak Dirdjo yang untuk menuntut suatu ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa lalu mempelajari ilmu beladiri yang berasal dari biara Siauw Liem (Shaolin) ini dari Yap Kie San selama 14 tahun. Beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid Yap Kie San. Melihat bakat Pak Dirdjo, Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerimanya sebagai murid.


Berbagai cobaan dan gemblengan beliau jalani dengan tekun sampai akhirnya berhasil mencapai puncak latihan ilmu silat dari Yap Kie San. Murid Yap Kie San yang sanggup bertahan hanya enam orang, di antaranya ada dua orang yang bukan orang Tionghoa, yaitu Pak Dirdjo dan R Brotosoetarjo yang di kemudian hari mendirikan perguruan silat Bima (Budaya Indonesia Mataram). Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang diterima dari Yap Kie San, Pak Dirdjo mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu.



Setelah puas merantau, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan) yang masih Pakde-nya, meminta Pak Dirdjo mengajar silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Di tengah kesibukannya mengajar silat di Taman Siswa, Pak Dirdjo mendapatkan pekerjaan sebagai Magazijn Meester di Pabrik Gula Plered.


Pada tahun 1947 di Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Seksi Pencak Silat, yang dikepalai oleh Mochammad Djoemali. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar di Himpunan Siswa Budaya, sebuah unit kegiatan mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada). Murid-muridnya adalah para mahasiswa UGM pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya. Beberapa murid Pak Dirdjo saat itu di antaranya adalah Ir Dalmono yang saat ini berada di Rusia, Prof Dr Suyono Hadi (dosen Universitas Padjadjaran Bandung), dan Bambang Mujiono Probokusumo yang di kalangan pencak silat dikenal dengan nama panggilan Mas Wuk.


Tahun 1954 Pak Dirdjo diperbantukan ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Urusan Pencak Silat. Murid-murid beliau di Yogyakarta, baik yang berlatih di UGM maupun di luar UGM, bergabung menjadi satu dalam wadah HPPSI (Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia) yang diketuai oleh Ir Dalmono.


Tahun 1955 beliau resmi pindah dinas ke Kota Surabaya. Dengan tugas yang sama, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, Pak Dirdjo membuka kursus silat yang diadakan di Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Mayangkara, Surabaya. Dengan dibantu oleh Imam Romelan, beliau mendirikan kursus silat PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.



Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai silat Perisai Diri. Di sisi lain, murid-murid perguruan silat Eko Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo masih berhubungan dengan beliau. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo dan Yogyakarta. Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah. Murid-murid Pak Dirdjo sebelum nama Perisai Diri muncul hingga kini (tahun 2008) masih hidup. Usia mereka berkisar antara 65 tahun hingga 70 tahun lebih dan masih bisa dijumpai di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.


Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera", Perisai Diri diterima oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu beladiri.


Pada tahun 1969, Dr Suparjono, SH, MSi (yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pendekar Perisai Diri) menjadi staf Bidang Musyawarah PB PON VII di Surabaya. Dengan inspirasi dari AD/ART organisasi-organisasi di KONI Pusat yang sudah ada, Suparjono bersama Bambang Mujiono Probokusumo, Totok Sumantoro, Mondo Satrio dan anggota Dewan Pendekar Perisai Diri lainnya pada tahun 1970 menyusun AD/ART Perisai Diri dan nama lengkap organisasi Perisai Diri disetujui menjadi Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI yang disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Dimusyawarahkan juga mengenai pakaian seragam silat Perisai Diri yang baku, yang mana sebelumnya berwarna hitam diubah menjadi putih dengan atribut tingkatan yang berubah beberapa kali hingga terakhir seperti yang dipakai saat ini. Lambang Perisai Diri juga dibuat dari hasil usulan Suparjono, Both Sudargo dan Bambang Priyokuncoro, yang kemudian disempurnakan dan dilengkapi oleh Pak Dirdjo.


Tanggal 9 Mei 1983, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Sang Pencipta. Tanggung jawab untuk melanjutkan teknik dan pelatihan silat Perisai Diri beralih kepada para murid-muridnya yang kini telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Untuk menghargai jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama bagi RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.



[sunting] Materi Pendidikan dan Latihan


Tingkatan pesilat Perisai Diri dibagi dalam beberapa tingkatan yang masing-masing ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Secara garis besar, tingkatan tersebut dikelompokkan dalam Tingkat Dasar dan Tingkat Keluarga.


Tingkat Dasar terdiri dari Dasar I (Sabuk Putih), Dasar II (Sabuk Hitam) dan Calon Keluarga (Sabuk Merah). Tingkat Keluarga (Sabuk Merah) terdiri dari beberapa tingkatan yang ditandai dengan warna strip pada badge di dada kiri. Secara lengkap urutan tingkat Keluarga adalah sebagai berikut :


1. Bagde Hitam terdiri dari :



  - Strip Putih

- Strip Putih-Hijau
- Strip Hijau
- Strip Hijau-Biru

2. Bagde Kuning-Hitam terdiri dari :


  - Strip Biru (asisten Pelatih)

- Strip Biru-Merah (asisten Pelatih)
- Strip Merah (Pelatih)
- Strip Merah-Kuning (Pelatih)
- Strip Kuning (Pendekar Muda)

3. Tingkat Pendekar ditandai dengan Bagde Kuning Emas polos tanpa strip.


[sunting] Senam Teknik Kombinasi



Senam Teknik Kombinasi merupakan susunan gerak silat Perisai Diri yang dilatihkan kepada pesilat di setiap sesi pelatihan. Sekilas seperti rangkaian jurus di silat pada umumnya, namun Senam Teknik Kombinasi bukanlah rangkaian yang perlu dihafalkan seperti jurus di perguruan silat pada umumnya.


Rangkaian gerak Senam Teknik Kombinasi dibuat oleh para pelatih setempat pada saat latihan berlangsung. Rangkaian gerak ini dibuat berdasarkan imajinasi pada saat pesilat melakukan Serang Hindar dengan seorang lawan. Rangkaian yang dibuat oleh pelatih tersebut dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal dan diulang berkali-kali.


Tujuan dari latihan Senam Teknik Kombinasi ini adalah untuk menciptakan kebiasaan dalam melakukan teknik yang benar dan menciptakan refleks yang baik terhadap para pesilat. Latihan ini juga akan membentuk otot-otot para pesilat agar dapat beradaptasi dengan teknik Perisai Diri. Senam Teknik Kombinasi ini selalu berbeda-beda di setiap sesi latihan, baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata.


[sunting] Teknik Senjata


Mulai tingkat dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat Perisai Diri dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, pedang samurai, pentungan, kipas, teken, payung, roti kalong, senapan, bayonet, dsb.


Tujuan dari pelajaran senjata adalah memberikan pemahaman bagi pesilat tentang berbagai macam senjata. Dengan mengenal karakteristik senjata, maka anggota akan cepat beradaptasi dengan berbagai senjata. Sebagai contoh, dengan mempelajari pisau, maka pesilat akan mengerti kelebihan dan kekurangan dari senjata pendek. Bahkan pesilat akan dapat mengadaptasi benda-benda serupa seperti keris sebagai senjata, atau bahkan pena dan pensil. Dengan memahami karakteristik senjata ini pula, seorang pesilat akan mengerti bagaimana cara menghadapi berbagai macam senjata bila memang keadaan sudah mendesak.


[sunting] Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri



Metode praktis yang sangat penting untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.


Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di dekat mereka ada seorang pelatih yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi disebut dengan B. Pelatih memberi aba-aba “hup !”, bersamaan dengan itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B diam menunggu serangan itu dekat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A. Pelatih terus memberi aba-aba hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus menghindar saat serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang menyerang pada 10 aba-aba kedua.


Itulah salah satu metode latihan berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar. Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo agar bisa memberi rasa aman bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melakukan serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.


Metode berpasangan yang lain di Perisai Diri adalah Serang Balas. Pada metode Serang Balas, dalam satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A hindar, adalah implementasi dari metode Serang Balas. Pada 10 aba-aba pertama, A mendapatkan kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas setelah melakukan hindaran sempurna, sementara pada 10 aba-aba kedua akan ditukar oleh pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.


Tujuan dari latihan Serang Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat mudah untuk melakukan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah mereka agar dapat mempercepat serangan balasan berikutnya.



Metode berpasangan lain yang dilatihkan di Perisai Diri adalah Beladiri. Beladiri adalah dimana saat A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B disebut melakukan Beladiri. Jadi perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, bahwa B tidak melakukan hindaran sempurna baru membalas, namun B melakukan hindaran dan serangan dalam satu gerakan.


Sebagai ilustrasi yang sederhana, misalnya A melakukan pukulan ke arah depan (pukul pendeta), ketika pukulan tersebut dekat, maka B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata (tusuk kuntul). Dalam hal ini, maka B melakukan Beladiri.


Ketiga metode di atas, Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai Diri baik dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini akan diaplikasikan baik menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata seperti pisau, pedang dan toya.


[sunting] Teknik Asli


Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri juga digali dari aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi). Dengan kreativitas Pak Dirdjo, gerakan maupun implementasinya sudah dijiwai oleh karakter pencak silat Indonesia. Hal ini yang menjadikan ilmu silat Perisai Diri mempunyai sifat unik, tidak ada kemiripan dengan silat yang lain. Disebut Asli karena mempunyai frame tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri di antaranya yaitu :




  1. Burung Meliwis

  2. Burung Kuntul

  3. Burung Garuda

  4. Harimau

  5. Naga

  6. Satria

  7. Pendeta

  8. Putri



Selain teknik tersebut di atas, ada beberapa teknik yang menjadi kekayaan teknik silat Perisai Diri, di antaranya yaitu Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera, serta beberapa teknik dari beberapa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean dan Betawen.


[sunting] Teknik Minangkabau


Nama teknik Minangkabau diambil karena gerakan teknik ini mirip dengan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk memperkuat otot-otot paha dan otot belakang. Teknik ini juga memberikan pengalaman tentang bagaimana rasanya bila kita berada pada posisi yang merendah ke tanah.


Untuk menyerang lawan, teknik Minang seringkali mendahului dengan membuka bagian lemah dari badannya dengan gerakan yang lambat. Ini adalah pancingan yang disengaja agar lawan menyerang terlebih dahulu. Ketika lawan datang dengan serangan, saat itulah teknik Minang akan bergerak sangat cepat dan keras menghancurkan serangan lawan tersebut dengan sikunya dan dilanjutkan dengan serangan berikutnya.


[sunting] Teknik Burung Meliwis



Burung Meliwis memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki. Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul.


Meliwis menggunakan ujung-ujung jari untuk menyerang lawan. Oleh karena itu, ia hanya akan menyerang bagian-bagian yang sangat lemah seperti mata dan leher. Saat menyerang, Meliwis melontarkan tangannya dengan cepat ke arah lawan dan akan kembali dengan kecepatan yang sama, sehingga mempersulit lawan untuk menolak.


Selain ujung-ujung jari, Meliwis juga menggunakan pergelangan tangannya untuk menyerang bagian-bagian seperti leher dan dagu. Teknik ini juga menggunakan pergelangan tangan bagian dalam untuk menolak dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.


[sunting] Teknik Burung Kuntul


Setelah mempelajari teknik Meliwis, pesilat akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung Kuntul. Bila saat berlatih Meliwis, pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.


Dibandingkan dengan Meliwis, Kuntul tidak hanya menyerang bagian lemah, tetapi juga bagian lain seperti lutut. Teknik ini memiliki satu tendangan yang digunakan untuk merusak lutut lawan.


Pada saat menyerang, sifat serangan Kuntul adalah memecut. Serangan dilontarkan sangat cepat dari badan ke arah sasaran dan dengan sendirinya kembali ke arah badan dengan kecepatan yang sama. Namun pola serangan Kuntul tidak pernah lurus kedepan seperti teknik beladiri pada umumnya, serangan Kuntul selalu mengarah ke samping.



Untuk menyerang depan, maka Kuntul akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.


[sunting] Teknik Burung Garuda


Garuda adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, Garuda memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi.


Saat berlatih teknik Garuda, pesilat akan dikenalkan bagaimana cara menggunakan perubahan badan sebagai tenaga tambahan saat menyerang atau menolak. Karena kemampuannya dalam menggunakan badan inilah, tenaga yang dimiliki oleh teknik Garuda menjadi lebih besar dibandingkan dengan Meliwis dan Kuntul.


Garuda menggunakan sisi tangan dan sikunya sebagai perlengkapan dalam menyerang dan menolak. Teknik ini selalu mengembangkan kelima jarinya selebar mungkin untuk memperkuat otot tangan bagian samping.


Target serangan Garuda sering ke arah leher. Dengan menggunakan sikunya, Garuda akan menotok bagian leher dan mengiris leher tersebut dengan sisi luar tangan, untuk merusak tulang leher lawan sekaligus merobek kulit lawan. Tidak hanya leher, Garuda juga dapat menyerang ke bagian tengah di antara dua alis mata lawan dan mengirisnya ke sepanjang garis mata.


Dalam jarak yang sangat rapat, Garuda memanfaatkan sikunya ke bagian lemah lawan ataupun memanfaatkan tumitnya untuk melakukan tendangan jarak pendek ke arah kemaluan lawan.



Untuk melindungi diri dari serangan lawan, Garuda memanfaatkan kaki untuk menolak bagian bawah dan tangan untuk bagian tengah dan atas.


[sunting] Teknik Harimau


Dibandingkan dengan Garuda, teknik Harimau memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan.


Teknik ini diadaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan Harimau lebih baik dibanding Garuda karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.


Posisi Harimau bisa berbeda-beda, baik itu merendah, sedang ataupun tinggi. Pada saat posisi merendah, teknik ini akan melebarkan kuda-kuda agar lebih merendah ke tanah dan akan menyerang ke daerah bawah dari lawan, dilanjutkan dengan menggulung untuk menjauhkan diri dari lawan. Pada saat posisi tinggi, teknik ini akan mengincar daerah atas seperti dada dan kepala. Teknik inipun kadang menggunakan lompatannya untuk menyerang kepala.


Saat menyerang, Harimau menggunakan perlengkapan seperti cakar, telapak tangan, lutut, tumit dan telapak kaki. Saat menolak, teknik ini akan menggunakan perlengkapannya seperti kaki, tangan dan juga cakarnya. Target sasaran yang menjadi sasaran serangan antara lain mata, muka, telinga, leher, dada, pergelangan badan, kemaluan, lutut dan kulit.


[sunting] Teknik Naga



Naga dilambangkan sebagai binatang terkuat di jajaran teknik silat Perisai Diri. Oleh karena itu, Naga diberikan pada jenjang teknik hewan terakhir di Perisai Diri. Keunikan dari teknik Naga terdapat pada cara langkahnya yang selalu mengandung putaran. Hal ini dilakukan untuk menuju poros tengah lawan saat menghindar, memapas ataupun menyerang. Tenaga yang dikeluarkan pun lebih besar dibanding teknik sebelumnya karena teknik ini telah menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya.


Ditambah lagi, pesilat yang menerima teknik ini adalah mereka yang telah menduduki tingkatan Asisten Pelatih. Di tingkat ini, mereka mendapatkan pelajaran Pernapasan Tahap 1 yang berfokus untuk meningkatkan tenaga. Oleh karena itu, teknik Naga pun akan semakin kuat lagi karena para Asisten Pelatih mengkombinasikan teknik dan pernapasan ke dalam aplikasinya.


Saat menyerang, teknik Naga akan merusak persendian leher, paha dan tangan. Daerah lemah seperti dagu dan kemaluan juga bisa menjadi sasaran serangan apabila daerah tersebut terbuka.


[sunting] Teknik Satria


Setelah mempelajari teknik hewan, di tingkat ini pesilat akan mulai mempelajari teknik manusia. Teknik yang pertama dipelajari adalah Satria. Pada tingkat ini, pesilat dianggap telah mampu menerapkan seluruh kemampuan dari teknik hewan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya. Sebagai suatu teknik manusia, Satria akan mulai meninggalkan karakter kehewanannya, seperti liar, buas dan brutal. Satria akan berpikir tepat sebelum bertindak dan melaksanakan geraknya dengan penuh percaya diri.


Bersamaan dengan penerimaan pelajaran teknik ini, seorang pesilat juga menerima pelajaran Pernapasan Tahap 2 yang difokuskan untuk meledakkan tenaga.


Karena kemampuan dari dua tahap Pernapasan tersebut, sifat teknik Satria menjadi penuh dengan rasa percaya diri. Ketika serangan datang, Satria akan menolak, memapas dan merusak perlengkapan serangan lawan dengan memukul titik persendian. Saat bergerak, teknik ini tidak melakukan gerakan-gerakan yang rumit seperti pada teknik Harimau dan Naga.



[sunting] Teknik Pendeta


Dalam Bahasa Jawa, pandito artinya adalah orang yang selalu memberikan falsafah jalan kebaikan pada orang lain. Karakter ini pun terbawa ke dalam teknik itu sendiri. Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan.


Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan.


Pola gerak yang dilakukan teknik ini pun jauh lebih sederhana. Serangannya hanya berpola lurus, dengan jarak yang dekat. Serangan yang dilakukan sepenuhnya menggunakan putaran badan, atau dikenal dengan istilah Gizoboge.


Perlengkapan yang digunakan saat menyerang adalah kepalan tangan, sisi samping badan, kepala dan tumit. Bentuk tangan dari teknik ini selalu mengepal. Sasaran serangan umumnya adalah ulu hati, kepala, rusuk dan beberapa bagian persendian.


[sunting] Teknik Putri



Teknik Putri adalah teknik tertinggi di Perisai Diri. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali. Putri menggabungkan seluruh kemampuan yang ada pada teknik-teknik sebelumnya, ditambah dengan kemampuan fleksibilitas gerak yang tidak baku seperti teknik lain. Tenaga yang digunakan bersifat kosong isi. Istilah ini berarti bahwa Putri akan selalu kosong tidak bertenaga, namun di dalam kekosongannya, keluar tenaga yang sangat besar saat terjadi sentuhan dengan lawan.


Putri seringkali melakukan dua macam tindakan dalam satu gerakan. Baik itu menyerang sambil menghindar ataupun menyerang sambil menolak. Teknik inipun sering memanfaatkan tenaga lawan untuk menyerang, sehingga tenaga yang ia keluarkan semakin sedikit. Gizoboge (perputaran badan) selalu diaplikasikan dalam tekniknya ditambah dengan Pernapasan Tahap 3 yang selalu mengiringi geraknya. Serangannya bersifat gelap, yang artinya sulit untuk dilihat lawan.


Putri biasanya hanya bereaksi terhadap serangan lawan. Ia tidak berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu.


[sunting] Teknik Olah Pernapasan


Ketika pesilat telah menduduki tingkat Asisten Pelatih, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernapasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernapasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.


Tahap pertama tujuannya untuk menghimpun tenaga. Seorang pesilat akan belajar teknik pernapasan untuk menambah tenaga dan membuat otot-ototnya menjadi keras. Hal ini untuk meningkatkan tenaga setiap pesilat. Namun pada saat pembelajaran tahap ini, biasanya ada kemunduran yang akan dialami dari sisi kecepatan. Kecepatan si pesilat akan menurun dari kecepatan sebelumnya.


Ketika seorang pesilat telah menyelesaikan latihan Pernapasan Tahap 1, maka ia harus langsung melanjutkannya ke latihan Pernapasan Tahap 2. Pada tahap 2 ini akan difokuskan untuk meledakkan tenaga. Tenaga yang telah mampu dihimpun sebagai hasil latihan di tahap 1, kini diarahkan untuk dilepaskan dalam bentuk-bentuk teknik, baik serangan, tolakan, papasan dan bahkan hindaran. Dengan melalui proses tahap 2, maka kecepatan seorang pesilat berangsur-angsur akan kembali seperti semula dan bahkan dapat membuat kecepatan semakin meningkat.



Tahap terakhir dari latihan teknik pernapasan ini adalah Pernapasan Tahap 3. Pada tahap 3 akan ditekankan pada implementasi napas ke dalam seluruh gerakan silat. Setelah implementasi tahap 3, seorang pesilat akan mampu bernapas dengan lembut, bergerak dengan cepat dan seketika menghasilkan tenaga saat diperlukan. Seluruh pola pernapasan, cara implementasi dan penghayatannya akan dilatihkan pada tahap ini. Oleh karena itu, pelajaran ini hanya akan diberikan kepada Pelatih yang dituntun langsung oleh seorang Pendekar.


[sunting] Kerokhanian


Kepada pesilat yang telah memiliki kemampuan lebih dalam ilmu bertarung setelah mempelajari teknik tangan kosong, teknik senjata dan teknik pernapasan, untuk menyeimbangkan gemblengan fisik sangat perlu diberikan gemblengan mental spiritual untuk menjadi pesilat yang berbudi luhur, yang dalam Perisai Diri dikenal dengan istilah kerokhanian, yang diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta

Minggu, 06 Maret 2011

Teori Nebula Matahari

Telah menjadi bukti di tahun 1960-an kalau banyak tanda di meteorit sedah dapat dipahami sebagai akibat dari kondensasi uap air panas. Sejumlah studi teoretik dilakukan terkait dengan tahapan kondensasi dari materi yang membentuk Tata Surya. Hasilnya pendinginan terjadi pada temperatur dan tekanan yang beragam. Hal ini semakin memperkuat ide materi di awal terbentuknya Tata Surya berada dalam bentuk gas panas. Tahun 1972, Safronov mempublikasikan teorinya tentang pembentukan planet dari materi-materi hamburan. Nah, meskipun hasil dari Safronov ini mengindikasikan jangka waktu yang sangat panjang dalam pembentukan planet-planet, namun model yang ia berikan menjadi sebuah struktur yang baik dalam memecahkan permasalahan skala waktu pembentukan.

Dengan latar belakang model dari Safronov, terjadi kebankitan kembali teori dualistik Laplace, yang menyebutkan pembentukan Matahari dan planet-planet terjadi secara spontan dari bola gas dan debu yang berputar lambat. Perbedaan teori ini dengan teori sebelumnya adalah, teori baru ini bisa mengatasi masalah yang ada dalam teori sebelumnya. Semenjak itu berbagai studi dilakukan untuk menelaah Teori Nebula Matahari. Teori ini juga menjadi paradigma paling dominan dalam cosmogony sepanjang dekade terakhir abad 20. Mdel ini masih dalam pengembangan dan belum benar-benar mencapai tahap kesepakatan terhadap peristiwa yang membentuk Tata Surya sampai keadaan sekarang. Namun ada beberapa ide besar yang dominan digambarkan dalam teori nebula matahari ini.

Ide awal muncul dari Cameron yang pada tahun 1978 menyatakan salah satu kesimpulan awal bahwa Disuatu tempat di nebula matahari, dimanapun keluar dari orbit Merkurius, temperatur dalam nebula matahari yang tidak diganggu cukup tinggi untuk dapat melelehkan materi padat dalam butiran antar bintang.

Problem terbesar dari teori Laplace adalah distribusi momentum sudut. Pada saat nebula terbentuk, momentum sudut akan ditransfer dari bagian dalam materi yang terkondensasi ke bagian piringan yang terbentuk di bidang ekuatorial. Sejumlah kemungkinan mekanisme juga diberikan untuk memecahkan bagaimana transfer momentum sudut itu terjadi :

1. Turbulensi (perputaran) viskositas didalam piringan
2. Efek gravitasional yang mengacu pada pembentukan lengan spiral di piringan
3. Interaksi antara materi terionisasi yang meninggalkan area pusat dan bidang magnetik yang terbentuk didalamnya.
4. Transport momentum sudut oleh gelombang yang terjadi di dalam piringan.

Dalam teori Nebula Matahari, titik awal pembentukan planet terjadi saat sebagian besar piringan terdiri dari komposisi gas dengan 1 – 2% materi padat dan temperatur yang semakin dingin dengan pertambahan jarak.

Pada beberapa versi awal teori ini, piringannya cukup masif sekitar 1 massa Matahari dengan kerapatan dan temperatur didalamnya seperti yang ada di daerah Jupiter dan memenuhi kriteria Jeans. Piringannya sendiri tidak stabil secara gravitasi sehingga planet gas raksasa akan terbentuk secara spontan. Masalahnya planet yang akan dibentuk sangat banyak, sehingga para peneliti meninggalkan teori ini. Pemecahan yang diberikan kemudian adalah massa piringan hanya berkisar antara 0.01 – 0.1 massa Matahari. Kondisi ini konsisten dengan hasil pengamatan dan planet yang terbentuk juga harus melalui proses akresi.

Akresi planet terrestrial (kebumian) dan inti padat plant gas raksasa diasumsikan terjadi dalam 2 tahap. Tahap pertama melibatkan pembentukan planetesimal. Planetesimal (ukuran ratusan meter sampai puluhan kilo meter) merupakan kumpulan debu yang membentuk lapisan tipis di bidang piringan. Pada kondisi ini keadaan sangat tidak stabil dan kondensasi materi padat di dalamnya akan membentuk planetesimal. Pada setiap area cincin nebula, akan ada satu objek yang dominan dan kemudian menangkap dan mengakresi planetesimal disekelilingnya membentuk sbeuah objek baru. Jika inti planet gas sudah terbentuk, ia akan mulai menarik gas di nebula untuk membentuk planet gas. Proses ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat sekitar 105 tahun.

Untuk pembentukan satelit, tidak ada teori yang spesifik selain satelit merupakan objek yang terbentuk dengan mekanisme sama dalam skala ukuran yang lebih kecil. Karena itu, keruntuhan proto-planet harusnya membentuk piringan pada bidang ekuatorial dan kondensasi proto-satelit akan juga terbentuk didalamnya.

Hal-hal penting dan permasalahan yang dihadapi Teori Nebula Matahari, antara lain :

1. Teori ini merupakan teori monistik yang secara simultan berurusan dengan pembagian massa dan momentum sudut.
2. Beberapa mekanisme atau kombinasi mekanisme harus ditunjukkan untuk dapat mentransfer momentum sudut yang cukup dari Matahari yang berkondensasi ke piringan.
3. Harus juga ditunjukkan kalau planet akan terbentuk pada skala waktu yang sesuai dengan masa hidup piringan yang sudah diamati ( < 107 tahun)
4. Kelebihan materi piringan yang tersisa setelah pembentukan planet harus dibuang.
5. Model ini hanya memprediksikan sistem planar, maka kemiringan sumbu putaran Tata Surya harus dapat dijelaskan.

sumber : The Origin and Evolution of the Solar System (M. M. Woolfson)

"Siapa saja yang ingin mencapai sukses, haruslah mendaki dan memanjatnya;

bukan melompatinya..." (R.M.S. Dirdjoatmodjo - Pendiri Perisai Diri)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More